Dalam dunia bisnis yang begitu cepat berubah kita di tuntut selain harus terus tumbuh, juga harus profit dan memiliki cash sebagai darah segar perusahaan. Namun ada kalanya ketika terus expansi baik dalam bidang marketing, operation maupun penambahan SDM hasil akhir tidak sesuai yang diharapkan. Ketika keaadaan itu terjadi, mau gak mau expansi harus di rem dan skenario berubah menjadi bertahan. Bisa jadi dengan jurus sana-sini omset tidak naik malah cost bertambah, maka ketika keadaan seperti itu bisa jadi yang harus dilakukan bukanlah menambah effort untuk meningkatkan omset, tapi segera melakukan efisiensi biaya.
Nah ketika bicara efiesinsi biaya, bisa jadi keputusan terbaiknya adalah mengurangi anggota tim, untuk kondisi saat ini di Jakarta dengan UMR 3,1 juta maka biaya gaji 1 tahun termasuk THR mencapai 40 juta ditambah dengan biaya training dan fasilitas lain bisa mencapai 50-60 juta setahun. Maka dengan biaya sebesar itu perusahaan harus memastikan hasil yang didapat dari pertambahan biaya itu berimbas pada kenaikan profit, bila tidak maka jauh lebih baik dihilangkan biaya tersebut.
Sekarang bagaimana kita mementukan prioritas anggota tim yang diberhentikan, tentu ini bukan pilihan mudah, tapi setidaknya mungkin bisa menjadi acuan apabila strategi tersebut terpaksa kita lakukan.
Siapakah saja yang pantas di dahulukan untuk PHK adalah orang-orang sebagai berikut :
- Sudah mengajukan resign
- kenapa ini harus didahulukan, karena orang yang mengajukan resign pada dasarnya sudah tidak mau bergabung, sehingga apabila dilepaskan maka tidak akan “sakit hati” karena itu sudah keputusan yang bersangkutan. Mencoba mempertahankan orang yang mau resign biasanya hanya akan menunda masa keluar tapi tidak membuat mereka bertahan lama.
- Kurang memberi nilai tambah.
- karyawan jenis ini biasanya hanya sebagai “pemanis” di perusahaan. misal ada Saptam di kantor atau kepala gudang, sementara kantor nya juga masih kecil dan belum butuh satpam, maka bisa jadi bagian ini yang di hilangkan terlebih dahulu atau bisa juga CS yang semestinya butuh 1 orang, tapi dipaksakan 2 orang agar lebih manis, maka orang kedua ini bisa dihilangkan.
- saat meninggalkan perusahaan malah kita senang
- setiap orang yang ada di tim bisnis kadang kita harus lakukan test cermin, apa itu? yaitu kalo orang tersebut tidak ada kita senang atau sedih. jika senang mungkin sebaiknya orang tersebut memang harus di hilangkan dari tim bisnis tersebut. Mungkin yang bersangkutan suka melakukan kecurangan tapi sulit dibuktikan atau sulit kerjasama dengan anggota tim lainnya.
- Baru bergabung tapi kualitasnya meragukan
- saat expansi besar-besaran, misal pembukaan counter penjualan di modern market kita butuh SPG, maka dalam keadaan seperti itu kadang perusahaan menerima orang dengan kualitas pas-pasan, baru sadar setelah beberapa saat diterima. nah ketika keputusan PHK dijatuhkan rasa penyesalan ini bisa diobati dengan menguragi orang-orang tersebut.
- KPI(key performance indikator) nya jarang tercapai
- beberapa orang ada yang memiliki kebiasaan buruk seperti jarang masuk, target tidak tercapai dan sering komplain, maka orang ini bisa dijadikan target PHK berikutnya, karena saat nanti perusahaan perlu bergerak cepat biasanya sulit untuk diajak berlari bersama.
- Penebar energi negatif.
- Dijaman sosial media saat ini, orang dengan mudah mengeluarkan status baik itu positif maupun negatif. banyak juga yang membela perusahaannya dan tidak sedikit juga yang isi nya mengeluh dan komplain. nah ini juga bisa dijadikan panduan orang yang akan di kurangi dari tim bisnis.
- Sudah memasuki masa depan suram
- dunia terus berubah, saat ini yang sedang naik daun bisa jadi besok sudah usang. hari ini jadi bintang besok bisa jadi beban, ada orang-orang tertentu yang tidak mau berubah diri, tidak suka training dan tidak suka mengupgrade diri, maka orang tersebut ke depan makin menjadi suram. sudah saatnya dipertimbangkan pula untuk di hilangkan dari tim bisnis.
Pilihan mem PHK orang lain ini memang tidak mudah, tapi lakukan juga dengan penuh rasa kemanusiaan dengan memberikan hak-hak yang didapat. Jangan terlalu risau setelah di PHK akan makan apa keluarganya, mungkin masih bisa menjadi ojek online atau yang lain, yang jelas rezeki selalu ada diluar sana.